• your image alt

    Saung Lilbee

    Belajar dipagi hari sambil menikmati suasana alam yang asri, dibawah pepohonan yang rindang, diatas rumput nan hijau menjadikan suasana belajar menyenangkan

  • your image alt

    Halaman Ruang Sentra

    Belajar dipagi hari sambil menikmati suasana alam yang asri, dibawah pepohonan yang rindang, diatas rumput nan hijau menjadikan suasana belajar menyenangkan

  • your image alt

    Siswa-siswi Lilbee

    Para guru berfoto bersama siswa-siswi angkatan ke 2

  • your image alt

    Wisuda Siswa-siswi Lilbee Angkatan ke 3 Th 2012

    Siswa-siswi Taman Bermain Lilbee yang wisuda berfoto bersama dengan ayah dan bunda tercinta

  • your image alt

    SD Lilbee

    Sekolah Lilbee membuka pendaftaran siswa baru th ajaran 2013-2014

  • your image alt

    Konsep dan Kurikulum SD Lilbee

    Sistem pendidikan modern berbasis karakter dan alam

Fenomena Bulan Biru

Peristiwa yang sangat langka berupa fenomena bulan biru

Jakarta - Hai teman-teman. Pada Jumat malam 31 Agustus nanti, kita akan menyaksikan fenomena atau gejala alam yang langka yaitu The Blue Moon (Bulan Biru). Peristiwa ini bisa dilihat dengan mata telanjang,lho. 

Apakah ini berarti kita akan melihat bulan yang berwarna biru? Ternyata bukan begitu. Istilah blue moon mengacu pada terjadinya bulan purnama kedua di dalam satu bulan Masehi. Nah, fase bulan purnama pertama telah terjadi pada 1 Agustus lalu. Peristiwa yang disebut the Blue Moon terjadinya cukup jarang. Orang-orang yang berbahasa Inggris pun mempunyai peribahasa “once in a blue moon”, untuk menggambarkan peristiwa yang jarang terjadi. 

Sebetulnya, menurut para ilmuwan, fenomena Bulan Biru ini hanya terjadi tujuh kali dalam 19  tahun. Penyebabnya, masa bulan mengorbit bumi adalah sekitar 27, 5 hari. Sementara pada kalender Masehi ada bulan yang memiliki 31 hari, seperti bulan Agustus ini.
Mengapa istilahnya Bulan Biru? Menurut beberapa sumber, dahulu saat bulan purnama kedua terjadi, bulan tampak biru karena dilihat dari bumi, bulan tersaput asap kebakaran yang saat itu terjadi. Bulan juga bisa tampak biru karena berbagai faktor lain, misalnya karena partikel debu letusan gunung berapi yang tersebar di udara. Akan tetapi, kebanyakan Bulan Biru tampak seperti bulan purnama pada umumnya. Nah, bulan purnama kedua di bulan Agustus bisa disaksikan menjelang jam 21.00 WIB di langit timur. Selamat menyaksikan, ya.

Read More
Kamis, 30 Agustus 2012 0 komentar

Kurang Bahagia Sebabkan Matre

Ternyata anak-anak yang kurang bahagia bisa menjadi lebih matre
Amsterdam - Pasti kita tidak suka anak yang matre. Soalnya apa-apa diukur dengan “aku dapat apa?” atau “kamu bisa ngasih apa?”.

Nah, ternyata menurut sebuah penelitian di Universitas Amsterdam, Belanda, anak-anak yang tidak bahagia itu lebih gampang jadi matre. Biasanya, anak-anak yang tidak bahagia itu lebih suka menonton iklan TV yang menawarkan berbagai kebahagiaan yang bersifat materi, seperti misalnya makanan enak, gadget atau game baru.

“Iklan semacam itu mengajarkan pada anak bahwa dengan memiliki barang-barang materi itu mereka akan menjadi lebih bahagia”, ungkap Suzanna J. Opree, salah satu peneliti dari Universitas Amsterdam tersebut.

Suzanna dan kawan-kawannya melakukan penelitian terhadap 466 anak-anak Belanda usia 8-11 tahun sebanyak dua kali. Anak-anak itu diminta untuk menjawab apakah mereka itu sungguh-sungguh happy ketika di rumah, di sekolah, dan dalam pergaulan dengan teman-teman mereka. Mereka juga diminta untuk menilai sejauh mana materi itu menentukan sebuah kebahagian hidup. Jawaban anak-anak itu dipakai untuk mengukur tingkat sifat matre mereka.

Hasilnya, ternyata anak-anak yang kurang bahagia menjadi lebih matre ketika mereka sering menonton acara TV yang populer untuk remaja. Biasanya pada acara itu banyak sekali iklan yang sifatnya konsumptif.

Para peneliti tersebut tidak mengatakan bahwa acara TV itu pada dasarnya jelek. Mereka hanya menyimpulkan bahwa iklan TV merupakan salah satu faktor yang membuat sifat matre anak menjadi makin tinggi. Oleh karena itu, para peneliti menganjurkan agar orangtua mendampingi anak-anak mereka saat menonton acara TV. Meski nilai-nilai keluarga itu jarang bisa mengalahkan nilai-nilai yang ditawarkan oleh iklan TV, tapi setiap orangtua pasti bisa memberi pandangan kritis mengenai iklan kepada anak-anak mereka.

“Saya menganjurkan anak-anak lebih banyak diajak untuk bermain, karena di situ mereka akan lebih mudah mengenal persahabatan dan cinta,” ungkap Suzanna dalam penelitian yang dimuat di majalah Pediatrics edisi Agustus 2012.


Read More
0 komentar

Warga Temukan Bayi Orang Utan

Seekor bayi orang utan ditemukan warga sudah dalam keadaan terluka


Pontianak - Seekor bayi orang utan jantan (Pongo Pygmaeus Pygmaeus) ditemukan seorang warga di Desa Wajok Hulu, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), beberapa waktu lalu. Bayi orang utan berusia dua bulan yang memiliki luka di kepalanya itu ditemukan oleh seorang petani bernama Husin saat tengah melakukan pembukaan hutan untuk perkebunan palawija. 

Kini, bayi orang utan itu telah diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar. Satwa dilindungi inipun berada dalam perawatan anggota tim medis dari World Wildlife Fund (WWF) Indonesia Kalbar dan akan menjalani perawatan intensif di Pusat Rehabilitasi International Animal Rescue (IAR) Ketapang.

Karena luka di kepala bayi orang utan dirawat


Manajer Program WWF Indonesia Kalbar, Hermayani Putera, mengatakan, “BKSDA dan beberapa lembaga yang bergerak di bidang konservasi saat ini masih terus menganalisa dan mengumpulkan informasi. Terutama tentang apakah penemuan bayi orang utan ini terkait dengan penemuan orang utan dewasa kemarin.” 

Sekadar tahu, pada Senin (27), satu individu orang utan dewasa berhasil dievakuasi dari Wajok Hilir setelah berada di lahan warga sejak Sabtu pekan lalu. Petugas membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengevakuasinya karena berada di pepohonan yang tinggi. Diduga, orang utan dewasa itu masuk ke pemukiman warga karena mencari anaknya.

Read More
0 komentar

Awan Pelangi Api







Florida - Lihatlah gambar ini teman-teman. Mengagumkan, bukan? Fenomena langka sering disebut dengan istilah awan pelangi api (fire rainbow cloud). Apakah itu? 

Menurut ilmuwan Dr Les Cowley yang dikutip Daily Mail, penamaan awan pelangi api sebetulnya bukanlah penamaan yang imliah. Namanya yang  lebih tepat adalah “circumhorizon arc”. Ia menjelaskan, pada sore hari di hari yang cerah dan matahari bersinar, awan-awan cumulus menjadi naik, dan mendorong lapisan-lapisan uap air di atasnya menjadi semakin tinggi. Di tempat yang tinggi itu, molekul-molekul uap air mengalami pendinginan dan mengalami kondensasi, sehingga terbentuklah apa yang disebut 'awan pileus'. 

Saat awan pileus terbentuk dengan cepat, titik-titik air di dalamnya cenderung memiliki ukuran seragam. Nah, awan itu bisa memantulkan, membiaskan dan mendifraksikan cahaya.  Jika pelangi lebih banyak terbentuk karena proses pemantulan dan pembiasan cahaya, pada awan pelangi api, proses difraksi cahayalah yang lebih berperan. Pada proses difraksi (lenturan) gelombang cahaya diubah menjadi bentuk seperti cincin. Sehingga terbentuklah fenomena langka yang indah tersebut.

Read More
0 komentar