Cara Mengatasi Temper Tantrum Pada Anak
Raditya duduk dikelas 2 SD. Ia sering
menjerit-jerit dan membanting bukunya di lantai jika teman-temannya tidak mau
mengajak ia bermain. Di rumahnya, Raditya senang menggigit dan mencubit ayah
maupun ibunya jika keinginannya tidak dipenuhi oleh orangtuanya. Ayah Raditya
lebih sering membujuknya dengan membelikan mainan untuk Raditya. Hal ini
dilihat Raditya sebagai peluang untuk mencari perhatian dan bujukan kepada
orangtuanya agar cepat memberikan apa yang ia inginkan. Ibu Raditya kadang
merasa tidak sabar menghadapi sikap raditya yang sering marah-marah untuk
mendapatkan apa yang diinginkannya. Ibu Raditya kadang kala memarahi dan
mencubit Raditya agar Raditya menurut dan tidak marah-marah. Sebaliknya,
Raditya malah semakin menjadi kemarahannya. Ia sering membanting mainannya dan
menangis sekeras-kerasnya. Anak seperti Raditya perlu di tangani sejak dini,
agar ketika ia dewasa ia dapat mengendalikan emosinya dan tidak melukai orang
lain. Raditya mengalami gejala yang disebut dengan temper tantrum.
Temper tantrum adalah ledakan amarah yang
terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat dikendalikan oleh anak tersebut.
Biasanya ini terjadi untuk mencari perhatian orangtua ataupun orang sekitarnya
.Hal yang dilakukan anak ketika mengalami tantrum adalah anak cenderung
menangis keras-keras, berteriak, menjerit-jerit, memukul, menggigit, mencubit,
membentur-benturkan kepala didinding, membanting barang-barang disekitarnya,
menyakiti dirinya sendiri dll.
Temper tantrum biasanya terjadi pada anak usia
1-4 tahun. Meskipun banyak anak- anak usia SD, remaja maupun dewasa pun pernah
mengalami ledakan amarah ini. Ada beberaoa penyebab yang memicu terjadinya
temper tantrum pada anak :
Frustasi
Jika anak tidak dapat mencapai sesuatu yang
diinginkannya. Mereka bisa merasa gagal,sehingga rasa gagal itu memicu
terjadinya frustasi dan akhirnya kemarahan itu pun meledak.
Rasa lelah dan lapar
Rasa lelah dan lapar pada anak dapat menimbulkan
emosi negatif. Kegiatan sekolah yang padat dan sedikitnya waktu untuk bermain,
membuat anak menjadi cepat marah.
Pola asuh otoriter
Pola asuh orangtua yang otoriter,terlalu
menuntut, suka mengkritik dan mengekang kebebasan anak dapat berpengaruh bagi
emosinya. Anak menjadi merasa bosan dan kesal dengan sikap orang tua yang
terlalu mengekang, terlalu menuntut dan suka mengkritik. Inilah yang membuat
kemarahan anak meledak.
Sifat dasar yang diturunkan orangtua
Jika orangtuanya memiliki sifat dasar yang
emosional, biasanya anak mewarisi sifat orangtua tersebut. Anak menjadi
cenderung mudah tersinggung, mudah marah dan tidak sabar.
Kebiasaan untuk membujuk anak dengan
barang/makanan
Kebiasaan untuk membujuk anak dengan
barang/makanan dapat mengakibatkan anak menjadi terbiasa cepat mendapatkan
sesuatu yang diinginkannya. Jika anak menangis sebentar, orangtua cenderung
panik dan membujuk anak dengan mainan ataupun makanan. Anak mempelajari pola
kebiasaan yang dilakukan orangtuanya. Ketika ia menginginkan sesuatu, ia akan
menangis dan mengamuk agar segera keinginannya tersebut di kabulkan oleh
orangtuanya.
Berikut ada cara mengatasi anak yang mengalami
temper tantrum :
Cari informasi dan Analisis penyebabnya
Cari informasi kepada orang-orang di sekitarnya.
Selanjutnya, analisis penyebab anak marah ataupun mengamuk. Setelah itu baru
kita dengan mudah menentukan langkah yang harus kita ambil dalam
menghadapi anak Anda.
Bawa anak Anda ketempat yang tenang dan
nyaman
Bawalah anak Anda ketempat yang tenang dan
nyaman. Berikan pelukan erat kepada anak Anda.Pelukan dapat memberikan perasaan
yang tenang dan aman pada anak
Kendalikan emosi Anda
Kendalikan emosi Anda ketika anak mengalami
temper tantrum. Supaya anak tidak bertambah mengamuk dan menganggap Anda
sebagai orangtua yang menyiksanya.
Abaikan dan ajari anak mengatasi
kemarahannya
Latih anak Anda untuk bersabar dalam mendapatkan
apa yang diinginkannya.Cobalah untuk bersikap tidak peduli akan kemarahannya,
agar anak Anda tahu bahwa kemarahannya tidak bisa membeli keinginannya. Katakan
padanya, bahwa hanya anak yang menyampaikan keinginan dengan cara yang baiklah
yang akan mendapatkan keinginannya itu dari Anda. Bersikaplah asertif dan
konsisten terhadap anak Anda,agar anak Anda dapat berlatih disiplin.
Lakukan Time Out: Kursi diam
Sediakan sebuah kursi yang Anda sebut sebagai
kursi diam. Ketika anak Anda marah dan mengamuk, dudukkan anak di sana, dan ia
tidak boleh pergi sampai ia bisa menenangkan diri. Atau mintalah anak Anda
untuk masuk ke kamarnya sendiri dan menenangkan diri. Ia boleh keluar kamar dan
kembali menyapa Anda setelah ia tenang.
Bersikap jangan menyerah
Jangan menyerah pada emosi negatif anak Anda.
Ketika orangtua menyerah, anak akan belajar untuk menggunakan pola perilaku
yang sama untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.
Simpan barang-barang yang berbahaya dari
anak Anda
Simpan barang-barang yang berbahaya dari
jangkauan anak Anda. Baiknya anda mempunyai sebuah ruangan khusus atau lemari
untuk menyimpan barang-barang yangberbahaya,misalnya: benda tajam, benda berapi
dll
Berikan pujian kepada anak Anda
Berikan pujian kepada anak Anda bila kemarahannya
telah selesai. Anak menjadi tahu dan mengerti bila ia dipuji karena melakukan
hal-hal yang baik.
Semoga tulisan ini dapat membantu anak Anda.
Selamat mencoba.
0 komentar: