Membangkitkan Sikap Empati Anak
Ryan adalah anak kelas
1 SD. Ia senang bermain sendiri dan tidak suka bergaul dengan teman-teman
dikelasnya. Ryan tidak senang berinteraksi dengan teman-temannya. Jika Ryan
bergabung dalam kelompok,Ryan lebih sering memerintah teman-temannya dan sering
berteriak-teriak jika teman-temannya tidak mau menuruti kemauan Ryan.
Selama jam sekolah Ibu
Ryan selalu menunggui Ryan disekolah. Jika Ibu Ryan tahu Ryan mengamuk, Ibu
Ryan berusaha untuk membawa pergi Ryan dari sekolah. Akibatnya, Ryan seringkali
tidak mengikuti pelajaran sekolah secara utuh.
Di rumah sikap Ryan
seperti penguasa kecil yang senang memerintah pembantu. Sikap Ryan yang senang
memerintah didukung oleh Ibunya. Ibu Ryan suka memaksakan kehendak kepada Ryan.
Misalnya Ryan diminta untuk ikut les bahasa Korea yang ia tidak sukai. Jika
Ryan menolak untuk ikut les bahasa Korea, Ibu Ryan pasti memarahi Ryan.
Ayah Ryan adalah ayah
yang sabar dan lembut. Ryan sering melihat Ayahnya terpaksa mengalah terhadap
sikap keras Ibu Ryan. Ryan menganggap ayahnya adalah ayah yang lemah dalam
menghadapi sikap keras Ibunya. Ryan tidak ingin menjadi pria yang lemah seperti
ayahnya.
Anak seperti Ryan
perlu dibangkitkan rasa empati dalam dirinya supaya ketika ia beranjak dewasa
ia dapat bersosialisasi dan mempunyai kepedulian terhadap orang lain. Jika hal
ini tidak ditangani secara dini oleh orangtua maupun orang lain di sekitarnya,
anak seperti Ryan dapat menjadi anak yang mementingkan dirinya sendiri dan
cenderung merugikan orang lain.
Empati merupakan
kemampuan untuk melihat dan merasakan apa yang dialami oleh orang lain. Sikap
empati penting dibangkitkan dalam diri anak. Anak yang memiliki sikap empati
kepada orang lain mampu bersosialisasi di masyarakat dan tidak merugikan orang
lain. Bagaimanakah cara membangkitkan sikap empati pada diri anak Anda?
Berikut ini ada
beberapa cara untuk membangkitkan sikap empati pada diri anak Anda:
Bertutur
katalah yang baik kepada anak Anda
Anak-anak lebih sering
melihat dan meniru perilaku yang ada dilingkungan sekitarnya. Jika anak Anda
melihat Anda sering bertutur kata manis dan sopan, tentu anak Anda akan meniru
tutur kata Anda tersebut. Misalnya:“Anak Mama sayang, tolong bantu mama
merapikan bajumu.
Biasakan untuk
mengucapkan salam
Bila anak Anda
berangkat ke sekolah, biasakan untuk mengucapkan salam kepada Anda sebelum
pergi ke sekolah. Misalnya:”Ma, Adik pergi sekolah dulu ya (sambil mencium
tangan mama/papa).”Adik selamat belajar ya.”
Bersikaplah
tulus terhadap anak Anda
Jika anak Anda sedang
bertengkar dengan temannya di sekolahnya. Dengarkanlah apa yang anak Anda
ceritakan dengan bersikap tulus. Misalnya: “Apakah adik sakit?’’Adik terluka?”
Coba Mama lihat, barangkali ada yang terluka ?”
Ajarkan anak
Anda untuk melayani orang di sekitarnya
Ajaklah anak Anda
untuk makan bersama keluarga maupun orang lain. Mintalah anak anda untuk
melayani orang lain yang ada di meja makan. Misalnya: “Ayo adik berikan minuman
untuk Paman.”
Berikan pujian
kepada anak Anda
Pujian sangatlah
penting diberikan untuk anak-anak. Dengan adanya pujian, anak merasa apa yang
diperbuatnya adalah suatu hal yang baik dan patut ia lakukan lagi. Misal :
ketika anak Anda mau berbagi mainan kepada temannya, mau berbagi makanan/
minuman/ hadiah yang diterima dengan temannya, atau mau meminjamkan barang
miliknya kepada teman/saudara/orang lain disekitarnya.
Sudahkah Anda
membangkitkan sikap empati pada diri anak Anda? Semoga tips ini memberikan
wawasan baru untuk membangkitkan sikap empati pada diri anak Anda. (Indah
Miyati/dari berbagai sumber/Foto Sumber: flickr.com)
0 komentar: